Langsung ke konten utama

Penerapan Tri Kerukunan Umat Beragama di Palembang

Tri Kerukunan Umat Beragama merupakan konsep yang digaungkan pemerintah Indonesia sebagai upaya menciptakan kerukunan masyarakat antar umat beragama. Konsep Tri Kerukunan Umat Beragama ini bertujuan agar masyarakat Indonesia dapat saling menerima kebhinekaan dalam kebersamaan, sekali pun banyak perbedaan. Hal ini berdasarkan kemajemukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam etnis, budaya, suku, dan agama. Dipungkiri atau tidak, beberapa tahun terakhir disparitas atau kesenjangan terkait kerukunan antar umat beragama sangatlah renggang yang berisiko menimbulkan konflik yang lebih parah lagi jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia membuat konsep Tri Kerukunan Umat Beragama yang mencakup empat pokok masalah sebagai berikut.

1.     Pendirian Rumah Ibadah

2.     Penyiaran Agama

3.     Bantuan Keagamaan dari Luar Negeri

4.     Tenaga Asing Bidang Keagamaan

Selain itu, daerah yang menjadi proyek percontohan penerapan Tri Kerukunan Beragama di Indonesia adalah Palembang Sumatera Selatan. Hal ini berdasarkan beragamnya etnis dan agama yang terdapat di Palembang, baik agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, hingga Tri Dharma. Kemudian rendahnya tingkat ketegangan antara umat beragama di Palembang menjadikan daerah ini menjadi proyek percontohan tersebut. Kerukunan Umat Beragama di Palembang sangat kondusif dan nyaris tidak pernah ada ketegangan antar umat beragama seperti yang terjadi di daerah lain.

Palembang sendiri sudah menerapkan setiap ajaran berbagai agama sebagai suatu motivator, dinamisator, dan stabilisator dalam setiap pembangunan di Palembang. Semisal terdapat perkelahian antar umat beragama, maka harus diselesaikan komunikatif secara intensif dan musyawarah. Meskipun kondisi Kerukunan Umat Beragama di Palembang kondusif, semua pihak tetap harus waspada serta mawas diri agar dapat menjaga kondisi Tri Kerukunan Umat Beragama secara berkelanjutan.

Adapun Tri Kerukunan Umat Beragama yang menjadikan Palembang sebagai proyek percontohan ini meliputi tiga kerukunan sebagai berikut.

1.     Kerukunan Internal Umat Beragama

Perbedaan pandangan dalam satu agama dapat melahirkan konflik internal agama itu sendiri. Katakanlah misalnya dalam agama Islam, disparitas perbedaan mazhab yang kemudian jika ditarik lagi terkait disparitas ormas keagamaan yang semakin nampak dan nyata yang terbukti mampu mendisharmoniskan internal umat beragama Islam itu sendiri.

Oleh karena itu, konsep ukhuwwah islamiyah diterapkan di Palembang yang merupakan salah satu wahana agar tak terjadi ketegangan internal umat Islam yang menyebabkan peristiwa konflik. Konsep ini mengupayakan berbagai cara agar tak saling klaim kebenaran. Menghindari permusuhan sebab disparitas mazhab dan ormas keagamaan dalam Islam. MUI daerah setempat sangat menjaga konsep ini dengan menggelar berbagai pertemuan hingga kegiatan terkait kerukunan internal umat beragama.

Begitu pun dengan kerukunan internal umat beragama lain di Palembang seperti umat Kristen yang saling menguatkan di tengah disparitas perbedaan aliran. Kemudian umat Hindu yang saling berbagi kebaikan dan umat Tri Dharma yang saling menghormati.

2.     Kerukunan Antar Umat Beragama

Konsep ini memiliki pengertian kehidupan antar beragama yang tentram di masyarakat yang berbeda agama. Tidak terjadi sikap saling curiga dan selalu menghormati agama masing-masing. Seoptimal mungkin menghindari kesamaan konflik karena tingginya disparitas agama. Semua lapisan masyarakat di Palembang bersama-sama menciptakan suasana yang rukun dan damai di Sumatera Selatan, umumnya di Indonesia.

Nampaknya, julukan kawasan zero conflict memang pantas disematkan kepada Palembang Sumatera Selatan. Mengingat Palembang hingga saat ini hampir tidak pernah ada konflik yang terjadi, baik itu antar suku, agama, dan ras. Hal ini diperkuat hingga saat ini hubungan antar agama, suku, dan ras di Palembang berjalan dan berhubungan dengan baik dan kondusif.

Selain itu, adanya komunikasi antara MUI dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Palembang terjalin intensif dan kondusif. Sinergitas yang kokoh dan kuat ini membuat zero conflict di Palembang dapat dipertahankan. Setiap agama di Palembang pun bisa memberikan contoh kerukunan hingga menjadi proyek percontohan penerapan Tri Kerukunan Beragama di Indonesia.

3.     Kerukunan Antar Umat Beragama dan Pemerintah.

Pemerintah ikut andil dalam menciptakan suasana tentram, termasuk kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah sendiri. Semua umat beragama yang diwakili para pemuka dari tiap-tiap agama bisa sinergis dengan pemerintah. Bekerjasama dan bermitra dengan pemerintah untuk menciptakan stabilitas persatuan dan kesatuan bangsa. Tri Kerukunan Umat Beragama diharapkan menjadi menjadi salah satu solusi agar terciptanya kehidupan umat beragama yang damai, penuh kebersamaan, bersikap toleran, saling menghormati, dan menghargai dalam perbedaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percakapan Pendidikan Karakter antara Guru dan Murid

Seorang ibu adalah pendidik pertama dan terutama anak. Bagaimana mungkin anaknya bisa terdidik, jika ibunya tidak terdidik? RA Kartini 1902 Setiap Malam Jumat, di daerah saya rutin mengadakan pengajian mingguan yang bertempat di sebuah Masjid. Malam Jumat kemari, saya mendapat pengalaman yang sangat luar biasa. Dimana penceramahnya berasal dari pimpinan sebuah pondok pesantren di daerah saya. Masyarakat pun duduk berjejer rapi sambil mendengarkan dengan khusyu apa yang disampaikan penceramah tersebut, tak terkecuali dengan saya. Saya mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan penceramah sambil sesekali mengangguk-ngangguk tanda mengerti. Karena sebelumnya saya pernah belajar di sebuah pondok pesantren. Tepat di samping saya, terdapat seorang pemuda pengurus masjid tersebut. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, seperti ceramah, khotbah, pengajian ibu-ibu, dan lain sebagainya. Pemuda tersebut merupakan seorang santri lulusan pondok pesantren milik sang penceramah.

Semua Berawal dari Gemercik

Semakin banyak gue membaca, semakin kuat pula keinginan untuk menulis, dan berkarya tanpa batas. Teruslah menulis! Tetapi jangan sesekali mencoba untuk membebani diri gue sendiri dengan tulisan-tulisan yang akan gue anggap sangat bagus. Karena saat seorang pemula mulai menulis, gue terkadang membebani diri gue sendiri hanya untuk menulis sesuatu yang dianggap akan sangat menarik untuk dibaca. Oleh karena itu, saat orang-orang tak tertarik akan karya tulis tersebut, terkadang gue berhenti di tengah jalan. Jadilah penulis pemula yang sangat yakin dengan tulisan-tulisan jeleknya, tetapi tetap istiqomah untuk selalu berkarya! Menjadi penulis bukan pilihan gue pada awalnya. Tidak memiliki latar belakang organisasi Karya Ilmiah Remaja sebelumnya, jurnalis kampus, apalagi kuliah di jurusan sastra Indonesia. Memang tak ada kaitannya sama sekali dengan pendidikan di Madrasah Aliyah yang mayoritas pelajaran agama dan umum semata. Bersahabat dengan matematika, fisika, biologi, pramuka, dan

Mahasiswa Sistem Informasi UISI Terpilih Mengikuti Magang Bersertifikat Posisi HR Generalist dan Performance Management System di Hasnur Centre Kalimantan Selatan

Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan program Kemendikbudristek yang memberikan pengalaman selama satu semester kepada mahasiswa dalam mengasah kemampuan dan pengetahuannya di berbagai dunia industri mitra secara langsung, salah satunya mitra Hasnur Centre. Hasnur Centre merupakan  Corporate Social Responsibility  dari Hasnur Group yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Hasnur Centre mengusung konsep  Innovation Learning Internship  dengan memadukan konsep utama antara  On the Job Training  dan  Working Learning Internship . Hasnur Centre mengedepankan proses pembelajaran dan pembekalan persiapan masuk dunia industri secara kolaborasi dan kerjasama lintas posisi dan lintas unit. Pada MSIB  Batch  4, Hasnur Centre membuka 21 posisi dan menerima 192 mahasiswa magang dari 71 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Adapun Arif Muhammad Iqbal dari Sistem Informasi Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) terpilih mengikuti magang bersertifikat di Hasnur Centre posisi