Langsung ke konten utama

Leadership Menghantarkan Mahasiswa Sistem Informasi UISI Menjadi Ketua Tribe Terbaik Pada Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 di Universitas Sriwijaya

Arif Muhammad Iqbal, salah satu mahasiswa Sistem Informasi Univeritas Internasional Semen Indonesia (UISI) mendapat kesempatan mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 di Universitas Sriwijaya. PMM sendiri merupakan program pertukaran mahasiswa dalam negeri selama satu semester yang diinisiasi oleh Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI. Penyambutan dan Pelepasan Mahasiswa Inbound dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. ASEAN Eng.

Arif menjelaskan mahasiswa yang mengikuti PMM 2 di Universitas Sriwijaya sebanyak 197 mahasiswa dari 75 perguruan tinggi dan berhasil terpilih menjadi ketua tribe.

“Suatu kehormatan bagi saya diberikan amanah menjadi ketua tribe 197 mahasiswa dari seluruh Indonesia di bumi Sriwijaya. Kemampuan leadership yang saya pelajari selama di UISI sangat bermanfaat dapat diimplementasikan secara langsung di sana. Saya lebih siap dalam membangun hubungan antar mahasiswa PMM bersama civitas akademika Universitas Sriwijaya, menjaga hubungan baik bersama koordinator pusat PMM, hingga menangani setiap kendala yang timbul selama mengikuti pertukaran mahasiswa,” ujar Arif.

Sebagai mahasiswa Sistem Informasi, Arif tergabung bersama 10 mahasiswa PMM lainnya di Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom). Selama kegiatan perkuliahan, Arif banyak berkoordinasi bersama Pak Fathoni, S.T., MMSI. sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Luar terkait konversi mata kuliah, bonding bersama organisasi kampus dan mahasiswa, hingga kendala yang dialami selama perkuliahan di Fasilkom Universitas Sriwijaya.

“Sebagai kampus terluas di Indonesia, saya senang sekali akhirnya bisa mendapatkan pengalaman berharga kuliah di Universitas Sriwijaya. Saya sangat diterima dan diberikan akses sepenuhnya dalam kegiatan perkuliahan. Dosen Sistem Informasi yang kompeten di bidangnya hingga pengalaman belajar di e-learning kampus merupakan pengalaman tak terlupakan. Saya juga beberapa kali mendapat kesempatan mengikuti perlombaan karya ilmiah maupun olahraga mewakili jurusan. Organisasi kampus dan mahasiswa di sana juga sangat merangkul kami sebagai mahasiswa pertukaran dengan sering mengajak diskusi bersama hingga mengajak mengelilingi setiap sudut kota mengenalkan keindahan Kota Palembang,” ungkap Arif dengan penuh semangat.

Selain itu, program PMM 2 juga menawarkan mata kuliah Modul Nusantara yang berisi wawasan mengenai kebhinekaan, inspirasi, refleksi, hingga kontribusi sosial selama di Universitas Sriwijaya. Modul Nusantara ini mengajak mahasiswa untuk berdiskusi bersama tokoh inspiratif, melakukan kontribusi sosial, mengunjungi tempat kebudayaan, dan membuat makanan khas Sumatera Selatan. Nantinya, mahasiswa dibuatkan 11 kelompok yang masing-masing ditangani satu dosen Modul Nusantara dan satu Liaison Officer dari mahasiswa Universitas Sriwijaya.

“Saya sendiri tergabung di kelompok 6 bersama 18 mahasiswa PMM lainnya dengan dosen pengampu Pak Oemar Madri Bafadhal, S.I.Kom., M.Si. dan Liaison Officer Joistine Anastasya Duta Fardianne dari Ilmu Komunikasi. Selama Modul Nusantara, dosen sangat komunikatif dan asertif dalam menampung semua saran dan kendala yang dialami mahasiswa. Meskipun di tengah perjalanannya Pak Oemar harus membimbing kami secara daring disebabkan melanjutkan studi S3 di Taiwan, Liaison Officer sangat baik dalam mengemban amanahnya dengan banyak mengenalkan kebudayaan di Sumatera Selatan,“ tutur Arif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percakapan Pendidikan Karakter antara Guru dan Murid

Seorang ibu adalah pendidik pertama dan terutama anak. Bagaimana mungkin anaknya bisa terdidik, jika ibunya tidak terdidik? RA Kartini 1902 Setiap Malam Jumat, di daerah saya rutin mengadakan pengajian mingguan yang bertempat di sebuah Masjid. Malam Jumat kemari, saya mendapat pengalaman yang sangat luar biasa. Dimana penceramahnya berasal dari pimpinan sebuah pondok pesantren di daerah saya. Masyarakat pun duduk berjejer rapi sambil mendengarkan dengan khusyu apa yang disampaikan penceramah tersebut, tak terkecuali dengan saya. Saya mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan penceramah sambil sesekali mengangguk-ngangguk tanda mengerti. Karena sebelumnya saya pernah belajar di sebuah pondok pesantren. Tepat di samping saya, terdapat seorang pemuda pengurus masjid tersebut. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, seperti ceramah, khotbah, pengajian ibu-ibu, dan lain sebagainya. Pemuda tersebut merupakan seorang santri lulusan pondok pesantren milik sang penceramah.

Semua Berawal dari Gemercik

Semakin banyak gue membaca, semakin kuat pula keinginan untuk menulis, dan berkarya tanpa batas. Teruslah menulis! Tetapi jangan sesekali mencoba untuk membebani diri gue sendiri dengan tulisan-tulisan yang akan gue anggap sangat bagus. Karena saat seorang pemula mulai menulis, gue terkadang membebani diri gue sendiri hanya untuk menulis sesuatu yang dianggap akan sangat menarik untuk dibaca. Oleh karena itu, saat orang-orang tak tertarik akan karya tulis tersebut, terkadang gue berhenti di tengah jalan. Jadilah penulis pemula yang sangat yakin dengan tulisan-tulisan jeleknya, tetapi tetap istiqomah untuk selalu berkarya! Menjadi penulis bukan pilihan gue pada awalnya. Tidak memiliki latar belakang organisasi Karya Ilmiah Remaja sebelumnya, jurnalis kampus, apalagi kuliah di jurusan sastra Indonesia. Memang tak ada kaitannya sama sekali dengan pendidikan di Madrasah Aliyah yang mayoritas pelajaran agama dan umum semata. Bersahabat dengan matematika, fisika, biologi, pramuka, dan

Mahasiswa Sistem Informasi UISI Terpilih Mengikuti Magang Bersertifikat Posisi HR Generalist dan Performance Management System di Hasnur Centre Kalimantan Selatan

Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan program Kemendikbudristek yang memberikan pengalaman selama satu semester kepada mahasiswa dalam mengasah kemampuan dan pengetahuannya di berbagai dunia industri mitra secara langsung, salah satunya mitra Hasnur Centre. Hasnur Centre merupakan  Corporate Social Responsibility  dari Hasnur Group yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Hasnur Centre mengusung konsep  Innovation Learning Internship  dengan memadukan konsep utama antara  On the Job Training  dan  Working Learning Internship . Hasnur Centre mengedepankan proses pembelajaran dan pembekalan persiapan masuk dunia industri secara kolaborasi dan kerjasama lintas posisi dan lintas unit. Pada MSIB  Batch  4, Hasnur Centre membuka 21 posisi dan menerima 192 mahasiswa magang dari 71 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Adapun Arif Muhammad Iqbal dari Sistem Informasi Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) terpilih mengikuti magang bersertifikat di Hasnur Centre posisi