Langsung ke konten utama

Pengalaman Mengisi Sponsorship Class Istanbul Youth Summit 2020

2020
Tentang sebuah keputusan besar yang kuambil
Dan tentang mimpi yang tak pernah habis dicari
Ada sesuatu yang bisa kupetik di awal tahun ini
Jangan pernah ragu merombak dirimu selagi kau cipta jati diri itu!
Orang hebat terbentuk dari konflik antara impian dan kondisi lingkungan sekitarmu
Selagi kau bisa bernafas bebas untuk berkarya, lalu mengapa engkau memilih ruangan pengap tuk berjalan di tempat?

"Dunia itu seluas langkah kaki, jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya." Soe Hok Gie

Dahulu, dapat menaiki burung besi ini hanyalah mimpi dan khayalan di masa kecil. Sambil berlari seolah-olah mengejar pesawat, berteriak meminta uang, dan berharap pesawatnya turun lalu bisa menunggangi burung besi itu terbang mengangkasa.

Melalui kompetisi dan konferensi lah khayalan masa kecil itu menjadi kenyataan. Salah satu impian dalam mengikuti sebuah kompetisi adalah dapat terbang dengan burung besi dan pada penerbangan pertama tersebut harus bisa foto di samping pesawat terbang dengan membawa tropi kemenangan.

Sebelumnya sih kalau lomba sukanya ambil yang di Pulau Jawa aja, itupun Jawa Barat, lebih khususnya lomba tingkat Kab. Tasikmalaya. Barulah 3 tahun lalu mau mencoba untuk ke luar pulau Jawa mewujudkan mimpi tersebut. Sekalinya terbang, eh lombanya sendirian engga ada yang nemenin, jomblo sih. Langsung pula ke Padang, Sumatera Barat selama seminggu tanpa ada pendampingan dari sekolah karena keterbatasan biaya. Namun, untuk mewujudkan mimpi besar itu terpaksa gue harus pinjam uang kesana kemari.

"Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." Q.S Al-Mulk Ayat 15

Sebuah penantian panjang menulis sebuah harapan di status Facebook gue bertuliskan, "Kelak, aku akan berkeliling dunia," berlatarkan sebuah monumen nama-nama negara beserta jaraknya di Pantai Purus Padang Sumatera Barat pada tahun 2018. Sebuah mimpi besar seorang anak daerah yang bahkan paspor pun belum punya dan engga tau cara buatnya gimana. Tapi, perihal bagaimana proses pembuatan paspor yang luar biasa perjuangan suka dukanya, mungkin lain kali akan gue ceritain di blog selanjutnya.

Bulan September 2019 lalu, gue sebagai legislator Dapil Jawa Barat XI pada kegiatan Parlemen Remaja oleh DPR RI pergi ke Senayan selama 4 hari mewakili daerah Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kab. Garut. Ngapain ke Senayan? Lagi-lagi gue ceritain deh di blog selanjutnya wkwk. Setelah kegiatan Parlemen Remaja selesai, gue, Rahmat, Shania sama Tiara langsung nyambung event selanjutnya yang kebetulan tanggalnya berdekatan sama Parlemen Remaja, yups Indonesian Students Unite 3 yang lagi, lagi, dan lagi bakal gue ceritain gimana serunya event ini. Intinya, Indonesian Students Unite 3 ini merupakan kegiatan pengembangan karakter dan pelatihan kepemimpinan bagi pelajar SMA sederajat se-Indonesia terpilih yang kebetulan pada pelaksanaan ke-3 ini, bakalan berkunjung ke 3 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapore.

Saat gue masih di Singapore ikut serangkaian kegiatan Indonesian Students Unite 3, tiba-tiba ada notif di whatsapp dari Kak Hofyan Nazaki, Direktur NGO Youth Break the Boundaries yang terkenal itu lho! Kenapa seorang direktur NGO terkenal punya kontak whatsapp gue? Maklum lah, siapa sih yang engga kenal gue wkwk. Engga deh. Perasaan gue saat itu campur aduk. Antara seneng sama bingung sendiri gitu. Seneng dapet pesan daru seorang direktur NGO terkenal sama bingung karena saat itu lagi university visit ke Nanyang Technological University bareng anak-anak PINTU pada kegiatan Indonesian Students Unite 3 di Singapore. Panitia pun melarang setiap peserta untuk main gadget selama kegiatan berlangsung dan hal ini pun udah di wanti-wanti panitia dengan bikin MoU kontrak belajar, ya salah satunya larangan penggunaan gadget.

Tapi, mau engga mau gue kudu baca pesan dari Kak Hofyan ini. Siapa tau penting atau ngajak kolaborasi bareng misalnya wkwk. Gue pun berpikir keras cari-cari alesan buat bisa baca pesan ini. Tiba-tiba, mata gue tertuju pada sebuah tulisan di luar ruangan bertuliskan, "TOILET". Nah, ini nih bisa gue jadiin alesan klasik buat baca pesan, permisi ke toilet wkwk. Alhasil gue pun permisi ke toilet dan panitia mempersilakan. Sesampainya di toilet, gue langsung baca pesan tersebut dan isinya adalaaaahhhhh TAWARAN MENGISI SPONSORSHIP CLASS pada kegiatan Istanbul Youth Summit 2020!

Waduh, sedikit nyesel juga nih permisi ke toilet cuma sekadar baca pesan menyeramkan ini. Mengapa gue sebut menyeramkan? Disamping gue merasa bersalah kepada pihak panitia karena udah langgar MoU yang gue tandatangai dengan pura-pura izin ke toilet buat sekadar baca pesan, juga permintaan mengisi sponsorship class yang pesertanya luar biasa semua. Pesertanya dari kalangan mahasiswa S1, S2, S3, bahkan ada peserta yang udah jadi dosen. Engga nanggung-nanggung, Kak Hofyan pun memberikan tawaran buat ngisi class tersebut dalam beberapa hari ke depan. Artinya, gue ngisi Sponsorship Class tersebut masih dalam serangkaian kegiatan Indonesian Students Unite 3 yang pada tanggal tersebut gue lagi di Malaysia.

Awalnya gue nolak permintaan tersebut dengan alasan kenapa harus gue? Masa iya anak SMA ngisi kelas yang isinya orang-orang luar biasa semua? Kapan bisa ngisi kelasnya sedangkan gue masih di Singapore? Tapi, nampaknya skill ilmu komunikasi Kak Hofyan ini dia keluarin buat bujuk gue supaya mau ngisi kelas tersebut. Dia berdalih memilih gue yang masih pelajar SMA buat ngisi Sponsorship Classnya itu dengan alasan gue pernah dapet 35 juta perihal sponsorship. Entah siapa yang udah cerita ke Kak Hofyan perihal sponsorship 35 juta gue ini.

Kegiatan apa pas dapet sponsorship 35 juta? Jadi gini, pada kegiatan Youth Cultural and Educational Exchange di Istanbul Turki 2019 yang diinisiasi oleh Youth Break the Boundaries lalu, gue salah satu peserta dari event ini yang alhamdulillah terkumpul dana sekitar 35 juta bagi seorang pelajar SMA kelas 11 yang ke luar negeri pun belum pernah. Artinya, tahun 2019 lalu gue berangkat ke Turki ikut kegiatan tersebut dengan Kak Hofyan sebagai ketua panitianya. Padahal perasaan gue engga pernah cerita tuh perihal sponsorship 35 juta ke peserta lain selama kegiatan.

Alhasil, gue pun menyetujui tawaran mengisi Sponsorship Class tersebut dengan beberapa syarat. Pertama, usahakan waktu pelaksanaannya malam hari karena gue cuma punya waktu istirahat berkegiatan pada malam hari. Kedua, beri gue sedikit waktu buat bikin tulisan tentang tips & trick perihal sponsorship. Ketiga, waktu kegiatan dibatasi sampai pukul 10 malam, karena gue juga manusia butuh istirahat. Akhirnya Kak Hofyan pun menyetujui syarat gue tersebut. Gue pun bergegas dari toilet menuju ruangan kegiatan Indonesian Students Unite 3 dan gabung bareng peserta yang lain.

Malam yang di tunggu-tunggu pun tiba. Selesai kegiatan university visit ke Universiti Malaya, gue bergegas ke kamar hotel sambil langsung colokin charger ke hp gue karena seharian ngambil foto-foto ikonik daerah Malaysia. Gue pun konfirmasi ke panitia Istanbul Youth Summit 2020 kalo gue udah siap ngisi Sponsorship Class mereka. Panitia pun mengiyakan dan gue akan segera di masukkan dalam grup tersebut. Dalam hati, gue bergeming, "Paling pesertanya cuma puluhan aja". Tapi, setelah panitia masukkin gue ke grup sebagai admin, "Gue jadi admin event besar woi!" kegirangan wkwk. Betapa terkejutnya gue waktu liat total pesertanya. Sekitar 256 orang peserta dalam satu grup pada saat gue gabung grup tersebut. Artinya, sudah melebihi kapasitas maksimal suatu grup whatsapp. Bahkan, tak hanya satu grup tapi dua grup! Itu artinya, sekitar 512 orang yang bakalan gue ajarin bagaimana perihal sponsorship! Luar biasa! Suatu pengalaman berharga bisa berada di titik ini. Bercerita ke banyak orang yang bahkan gue masih suka gelagapan kalo suruh presentasi di depan kelas yang paling jumlahnya 30 siswa per kelas. Yah, it's time to present Arifff!


Seperti biasa gue menghelas nafas terlebih dahulu, kemudian disambung dengan perkenalan singkat ke seluruh peserta dari panitia yang isinya kurang lebih gini, "Arif Muhammad Iqbal atau kerap disapa Arif adalah seorang pelajar sekolah menengah atas di MAN 1 Tasikmalaya. Walaupun statusnya masih seorang Pelajar SMA, namun Arif memiliki berbagai pengalaman di kancah internasional. Salah satunya adalah sebagai delegasi terpilih dari Indonesia pada program Youth Culture and Education Exchange yang diinisasi oleh Youth Break The Boundaries Foundation pada bulan Februari 2019. Tentunya bukan tanpa perjuangan hingga akhirnya Arif berhasil menjejakan kaki di Istanbul dan bergabung bersama delegasi lain dari seluruh dunia. Setelah melakukan registrasi dan dinyatakan lolos seleksi, Arif mencoba mengajukan pendanaan kepada sponsor hingga akhirnya terkumpul Rp. 35.000.000,00 dari pendanaan sponsor untuk program tersebut".

Gue pun langsung ngisi Sponsorship Class tersebut dengan pembahasan kurang lebih seperti ini:

Assalamu'alaikum. Halo teman-teman! Perkenalkan saya Arif Muhammad Iqbal, seorang pelajar kelas 12 di MAN 1 Tasikmalaya dan santri di Pesantren KH. Zainal Musthafa Sukamanah Prov. Jawa Barat. Saya merupakan peserta kegiatan Youth Cultural and Educational Exchange di Istanbul Turki, Indonesian Students Unite 3 di Indonesia, Singapore, dan Malaysia, dan masih banyak lagi event nasional dan internasional lainnya.

Kali ini, saya akan berbagi pengalaman mengenai bagaimana mencari sponsorship untuk event-event nasional maupun internasional, yang alhamdulillah pernah berhasil terkumpul dana sebesar 35 juta untuk sekelas seorang pelajar SMA. Jika teman-teman ingin mengetahui pihak sponsor yang membiayai keberangkatan saya, teman-teman boleh cek akun Instagram @arheefzmiqbal. Disana terdapat postingan poster yang tercantum sponsornya. Sebelumnya, izinkan saya untuk bercerita mengenai pengalaman dalam mengikuti event-event nasional maupun internasional saya dari awal sampai saat ini.

Ketika saya ditanya, "Apa keputusan terbesar dalam hidupmu?" Dengan yakin saya menjawab, "Jangan keluar dari zona nyaman, tapi cobalah memperluas zona nyaman! Karena kita tidak akan berkembang jika terus berada dalam zona nyaman".

Awal masuk SMA, saya tipe orang yang sangat takut meninggalkan kelas dan takut tertinggal pelajaran. Karena saya berambisi untuk menjadi peringkat atas. Dulu ngapain aja? Belajar, belajar, dan belajar. Ikut lomba tingkat kabupaten beberapa kali, tapi belum ada yang membuahkan hasil. Patah semangat? Tidak juga. Karena saya punya kedua orang tua yang harus di banggakan.

Saat awal kelas 10, tekad saya mulai bulat untuk jadi Arif yang berbeda. Saya merasa, 15 tahun hidup tapi belum bisa berkontribusi apa-apa. Tanpa pikir panjang saya memutuskan mengikuti lomba di Padang, Sumatera Barat tadi. Dari situlah jalan mulai terbuka. Saya semakin termotivasi untuk menjadi versi terbaik. Saya nekat daftar beberapa event. Dari situlah saya sadar, bahwa pengalaman dan relasi itu penting.

Belajar tidak hanya di dalam kelas, tapi banyak hal yang bisa kita pelajari di luar kelas. Tentang bagaimana beradaptasi di lingkungan baru, bagaimana kita menghargai perbedaan, mau dipimpin tidak hanya mau memimpin, dan bagaimana bekerja dalam suatu kelompok. Bertemu dengan orang baru yang makin memperluas wawasanmu, mengubah cara pandang yang sempit. Dan semakin banyak teman, semakin kita merasa disayangi, karena merekalah yang memberi semangat dikala penat.

Setelah event demi event internasional saya ikuti, semakin banyak yang mengira bahwa hidup saya terlihat baik-baik saja. Seperti tak pernah merasakan luka. Hanya berisi untaian bahagia. Hingga yang curhat pun kian banyaknya. Karena menduga saya hebat dalam menjaga rasa apalagi asa menebarkan semangat pemuda Indonesia di mata dunia. Sebenarnya kita sama. Saya pernah kecewa. Saya pernah jatuh. Saya pernah berada di titik terendah sekalipun. Saya pernah disakiti paling sakit sekali. Saya pernah menangis berhari-hari.

Justru dengan semakin lemah dengan keadaan yang menghimpit, kita akan kian terhimpit. Semakin menunjukkan tak berdaya, apa kita kira mereka tidak akan tertawa? Sebab itulah saya akan selalu berusaha menunjukkan baik-baik saja.

Hampir di semua kegiatan yang membutuhkan pendanaan besar tidak pernah luput dari sponsorship. Sponsor merupakan perorangan/perusahaan yang turut serta membantu memperlancar kegiatan dalam bentuk yang bisa dikonversikan tidak hanya selain uang. Namun juga bisa dalam bentuk bantuan dana berupa uang tunai, support akomodasi baik berupa hotel, tiket pesawat, wifi gratis, dan lain sebagainya, potongan harga misal percetakan, souvenir, kerjasama program melalui MoU, diskon produk perusahaan, dan segala keuntungan yang kita dapatkan dari sponsorship tersebut. Keberadaaan sponsor menjadi sangat penting mengingat tidak semua kebutuhan kegiatan bisa diupayakan sendiri. Bahkan terkadang sponsor bisa menjadi kekuatan utama dalam kelancaran mengikuti sebuah kegiatan.

Mengapa kok di setiap event besar hampir selalu membutuhkan sponsorship? Ya, namanya juga mimpi. Sesuatu yang bernama mimpi itu pasti besar. Hingga menurut kita sangat sulit untuk diraih, membuat berdebar-debar, hingga muncul perasaan; mungkin atau tidak. Jika tidak seperti itu, impiannya terlihat mungkin untuk diraih, berarti apa yang dimimpikan masih kecil. Dan itu sebenarnya bukan mimpi. Karena mimpi tidak ada yang kecil.

Saat seorang manusia bermimpi akan sesuatu hingga di dalam dirinya merasa mimpi itu begitu tinggi seolah-olah tidak mungkin. Maka percayalah, manusia bisa menjadikannya mungkin dengan bantuan-Nya.

Alhamdulillah, beberapa bulan lalu Allah beri kesempatan untuk merasakan betapa indah dan bahagianya jika apa yang kita mimpikan Allah kabulkan. Kesempatan kedua untuk bisa berangkat mengikuti international exposure di Istanbul Turki akhirnya datang kembali dari perusahaan dengan biaya penuh setelah mengisi seminar online mengenai tips & trick mendapatkan sponsor. Hal ini merupakan manfaat dari kita pernah mengajukan sponsorship ke sebuah perusahaan untuk mengikuti sebuah event. So, apabila proposalmu ditolak ketika mengajukan sponsorship, jangan sedih. Tenang, buktikan di event tersebut bahwa kita memang pantas untuk mengikuti event ini. Alhasil, sebuah perusahaan pasti akan mengevaluasi kegiatanmu dan siapa tahu aja di event selanjutnya semakin banyak perusahaan lain yang menawari sponsorshipkan?

Kita tentunya memiliki alasan mengapa mengikuti “Sponsorship Class” yang diinisiasi oleh Youth Break the Boundaries. Mungkin beberapa dari kita ingin mengetahui lebih perihal sponsorship untuk memantapkan langkah menjadi salah satu delegasi, atau mungkin juga “coba-coba dulu” karena masih ada rasa ragu dan khawatir. Perasaan semacam itu memang tidak bisa dihindarkan. Tapi, itu semua dapat dibentuk sebagai sebuah personal branding, yang nantinya akan bermanfaat ketika kita mengajukan proposal sponsorship.

Personal Branding adalah bagaimana kita menjual apa yang kita punya dari diri kita dengan menunjukkan kelebihan yang kita miliki. Untuk membangun personal branding kita harus memiliki motivasi dan kepercayaan diri yang tinggi. Ketika hal itu sudah dilakukan, maka kita akan dengan mudah menjelaskan bahwa program yang akan kita ikuti akan sangat bermanfaat, setidaknya dapat mengembangkan diri kita masing-masing.

Dalam kegiatan yang membutuhkan pendanaan besar, tentunya kita membutuhkan sponsorship sebagai bentuk penyokong bantuan baik berupa uang tunai, support akomodasi, maupun support pada hal yang lain. Kebutuhan mengenai sponsor bisa menjadi sangat penting mengingat tidak semua kebutuhan kegiatan bisa diupayakan sendiri. Bahkan terkadang sponsor bisa menjadi kekuatan utama untuk kelancaran sebuah kegiatan mengingat tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi oleh pendanaan sendiri.

Lembaga Pendukung Sponsorship

Adapun dari pengalaman Arif pribadi terdapat dua pihak yang berpeluang besar menjadi sponsor, diantaranya:

Sektor Publik

Instansi pemerintahan ini memiliki alokasi anggaran yang khusus untuk membantu meningkatkan kualitas masyarakat baik dalam hal fisik maupun non fisik. Sponsorship dapat diajukan diantaranya kepada Dinas Pendidikan, Kemenpora, dan lembaga pemerintahan di bidang kepemudaan dengan mendatangi kantor lembaga terkait.

Perusahaan

Sebuah perusahaan bisa dikatakan lebih mudah untuk pengajuan dana sponsorship. Untuk memudahkan kita dalam mengajukan proposal sponsorship, kita bisa membuat daftar kontak seperti nomor whatsapp perusahaan ataupun email perusahaan. Kontak perusahaan tersebut bisa kita temui pada website maupun sosial media perusahaan. Setelah kita menghubungi perusahaan terkait, barulah kita bisa membicarakan kerjasama sponsorship dengan perusahaan tersebut. Setelah pembicaraan sudah terarah dan kita yakini perusahaan tersebut memiliki iktikad baik untuk menjadi salah satu sponsor kita, barulah kita menawarkan paket kerjasama yang sudah kita buat sebelumnya dengan bermacam-macam feedback yang kita berikan nantinya dan mengirimkan hardfile proposal ke alamat perusahaan terkait. Hal tersebut bertujuan agar kita tidak perlu mengirimkan semua berkas hardfile yang sudah tercetak pada perusahaan yang belum tentu memberikan dana, dan mengurangi biaya percetakan.

Kita bisa mengajukan proposal pada perusahaan yang memiliki status Corporate Sosial Responsibility (CSR). CSR ini memiliki dana yang ditunjukan untuk kegiatan sosial sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. Salah satu lembaga yang pasti memiliki dana sosial tersebut adalah bank. Selain perusahaan yang menyandang corporate sosial responsibility, kita juga bisa mengajukan proposal ke lembaga sosial ataupun lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah. Lembaga sosial non profit tersebut juga memiliki alokasi anggaran untuk berbagai bidang.

Selain kedua cara tersebut, kita juga bisa mengajukan sponsor ke platform seperti kitabisa.com atau sejenisnya.

Feedback untuk Perusahaan

Setelah kita mendata lembaga yang nantinya akan kita ajukan proposal sponsorship kemudian kita harus menentukan feedback yang akan kita berikan untuk perusahaan tersebut. Satu hal yang pasti adalah, jika lembaga tersebut merupakan lembaga profit pastinya mereka menginginkan produk atau jasanya menjadi lebih dikenal luas. Oleh karena itu kita bisa menyediakan sarana untuk mengenalkan lembaga tersebut secara visual, audio maupun audio visual. Media visual bisa berupa spanduk, baliho, pamflet, flyer, rontek, dan lain sebagainya. Bisa juga dalam bentuk audio seperti radio atau bahkan audio visual seperti televisi. Kita bisa menyertakan sosial media sebagai sarana memberikan timbal balik ke perusahaan.

Semua hal tersebut bisa kita cantumpakn dalam naskah kontapretasi di halaman proposal. Naskah kontrapetasi bisa berisi misalnya :

"Keberangkatan dalam melakukan event internasional saya pilih bukan semata– mata untuk menguntungkan pribadi melainkan ada tanggungjawab besar yang saya bawa yakni kepada sekolah serta negara. Besarnya peluang untuk memajukan hal tersebut atas keberangkatan saya, saya buka dengan memberikan peluang yang sama dengan perusahaan. Dimana event ini dapat membuka jalan untuk meningkatkan sudut pandang positif bagi perusahaan.
Kontrapretasi yang akan diperoleh perusahaan atau instansi antara lain sebagai berikut:

1. MAN 1 Tasikmalaya adalah salah satu sekolah terbaik di Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat banyak orang dari berbagai daerah yang sekolah di sana. Salah satu tempat yang paling sering dilewati adalah Gerbang Utama, dimana siswa ataupun masyarakat melewatinya setiap hari. Saya akan memasang baliho di Gerbang Utama dengan mencantumkan logo perusahaan sehingga perusahaan Anda akan terpasarkan secara luas dan membanggakan.

2. Sangat penting membuat baju dengan mencantumkan logo perusahaan. Sehingga brand perusahaan dapat terkenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Poster Student Exchange selama saya mengikuti kegiatan IYS. Dalam poster tersebut saya mencantumkan pula logo sponsor.

3. Dengan perusahaan Anda menyumbang di program saya maka telah melakukan Corporate Social Responsibility terhadap lingkungan sekitar. Dan lain sebagainya yang bisa menambah keyakinan kepada pihak sponsor.

Pasca Kesepakatan Tercapai

Setelah kesepakatan kerjasama tercapai kita harus bertanggung jawab terhadap perjanjian yang telah dibuat, sehingga kita tidak mengecewakan pihak sponsor. Hal itu juga akan berkaitan langsung dengan citra penyelenggara program. Jika memungkinkan, kita bisa turut mengundang pihak sponsor untuk terlibat secara langsung dalam program tersebut. Memelihara hubungan baik dengan pihak sponsor nantinya akan sangat bermanfaat ketika kita membutuhkan sponsor kembali.

Berikan laporan pertanggungjawaban setelah kegiatan selesai serta lampirkan bukti-bukti pelaksanaan kegiatan beserta kegiatan ketika kita melakukan kewajiban kita sebagai penerima sponsor sesuai perjanjian awal. Seperti dokumentasi logo mereka yang terpampang pada banner dan atau spanduk saat kegiatan berlangsung. Jangan berpikir kerjasama hanya dilakukan saat itu saja. Sampaikan program-program lain yang memiliki kemungkinan untuk dikerjasamakan juga. Dengan demikian, kita membangun mitra kerjasama jangka panjang.

Proposal Harus Menarik

Menyampaikan isi daripada proposal saja belum cukup untuk meyakinkan calon sponsor agar mendanai program kita. Karena pastinya proposal yang masuk pada lembaga tersebut bukan hanya milik kita. Selalu ada persaingan untuk mendapatkan kerjasama dengan pihak sponsor. Oleh karena itu perlu adanya cara lain untuk meyakinkan calon sponsor agar bersedia bekerjasama dengan kita.

Kita bisa bayangkan bagaimana pihak sponsor akan menyeleksi sekian banyak proposal yang masuk. Bagaimana pihak sponsor akan melihat sponsor kita diantara tumpukan sponsor yang lain ?. Dalam kondisi ini bisa kita bayangkan proposal seperti apa yang akan menarik perhatian, proposal yang unik?, proposal yang tidak terlalu tebal?

Proposal sponsor yang baik setidaknya bisa memuat konsep 5 W & 1 H. Selain itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut :
Tujuan diselenggarakannya acara
Keterangan mengenai acara
Alasan mengapa memerlukan sponsor
Media yang akan dipakai untuk mempromosikan acara
Schedule dan action plan acara
Apa yang bisa diberikan oleh pihak penyelenggara kepada pihak sponsor sebagai ganti sponsorship yang diberikan. Berikan contoh-contohnya. Misalnya pencantuman logo di banner, lebih baik dibuatkan contoh design banner dengan logo sponsor yang bersangkutan, atau mungkin kita bisa menyediakan waktu khusus selama beberapa menit untuk mereka mempromokan kegiatan mereka.
Lampiran gambar, video atau kliping koran dari kegiatan- kegiatan yang pernah dilakukan.
Sertakan contact person dari kegiatan tersebut, yang mengerti dengan baik tentang detail acara tersebut.
Naskah kontrapretasi harus lebih diperhatikan agar feedback dari kerjasama tersebut saling menguntungkan


QnA



Q : Bagaimana cara meyakinkan perusahaan" sponsorship agar mau membiayai sedangkan kak Arif sendiri masih pelajar SMA ?


A : Untuk meyakinkan sebuah perusahaan sponsorship, tentu sangat sulit terlebih ketika kita masih pemula dengan cv yang masih biasa dan terdengar asing nama kita di telinga mereka. Oleh karena itu, tak jarang banyak perusahaan-perusahaan yang menolak secara halus atau bahkan langsung menolak. Tugas kita apa? Jangan patah semangat dan teruslah berusaha untuk mencoba. Buat perusahaan merasa sangat yakin dengan proposal yang kita ajukan melalui naskah kontrapretasi tersebut. Jujur aja, kalo pengalamanku pas dulu, engga langsung mewajibkan perusahaan buat ngasih total duit yang kita perlukan. Terkadang, perlu sedikit negosiasi bersama perusahaan agar setidaknya mereka mau memberi bantuan walaupun sangat sedikit. Toh sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit juga kan?
Q : Siapa yang mendanai kegiatan yang tercantum dalam banner flyer hingga terkumpul 35.000.000 ?

A : Untuk pendanaan, sama sekali aku engga mengeluarkan uang sedikit pun dari saku. Terlebih semenjak kelas 10, aku udah minta orang tuaku untuk berhenti membiayai kebutuhanku di pondok. Aku ingin belajar mandiri. Cara dapet 35 itu dari mana? Yaa dari negosiasi dengan pihak sponsor. Misalnya kita mengajukan sponsorship ke pihak percetakan, tapi percetakan tersebut belum mau untuk membiayai kita secara uang, yaa bisa dilakukan negosiasi lebih lanjut untuk sponsorship misalnya dengan banner atau bahan lain yang berhubungan dengan percetakan.

Q : Untuk sponsor yang paling mudah di loby, hingga bisa sampai 35 juta mana aja nih kak ?

A : Yapss untuk sponsor yang sangat mudah di lobby itu pihak Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah atau buasa disingkat Lazis, dimana mereka juga mempunyai dana khusus perihal pendidikan seperti kita study ke Turki ini. Lembaga sosial dan perbankan juga bisa diajak untuk lobby perihal sponsorship. Mereka selalu memberikan respon yang sangat bagus sehingga selalu mengarahkan apabila belum bisa memberikan bantuan dan tak jarang memberikan doa untuk kelancaran pendanaan dan keberangkatan kita. Lagi, lagi, dan lagi doa menjadi senjata ampuh disaat kita membutuhkan pendanaan untuk mewujudkan mimpi kita sebagai agent of change untuk Indonesia.

Q : Tadi kakak menuliskan bahwa kakak membuat daftar nomor whatsapp perusahaan yang ada di instagram, apakah itu berarti perusahaan yang kakak jadikan sponsor itu cakupannya luas dan tidak berbatas hanya di kota kakak saja?

Dan terkait dana, tadi kakak sampaikan bahwa kakak mendapat biaya sponsor sampai 35 juta. Apakah kepada setiap sponsor kakak mengajukan angka yang sama atau berbeda?

A : Terima kasih pertanyaannya sangat bagus untuk dijadikan acuan. Untuk siapa aja sponsor yang kita ajukan kerjasama, itu cakupannya sangat luas. Saya sendiri awalnya mengajukan ke pihak yang berada di sekitar kabupaten dan alhamdulillah mendapat respon yang cukup memuaskan. Namun, karena keterbatasan waktu untuk datang mengajukan ke tempat perusahaan di kabupaten mengingat saya sebagai santri yang susah akses untuk izin dan kabupaten saya masih minim perihal pendanaan dan perusahaan-perusahaan besar, saya mencoba memperluas jaringan kerjasama dengan perusahaan yang berada di tingkat nasional setelah seluruh perusahaan di kabupaten saya telah dikonfirmasi untuk kerjasama sponsorship.
Untuk pengajuan sponsor, saya selalu mengajukan angka yang sama. Misalnya saya membutuhkan dana sebesar 10 juta, yaa saya cantumkan tuh butuh pendanaan 10 juta tapi ada opsinya. Jika sebuah perusahaan mau biayai kita 10 juta kontrapretasinya apa, jika hanya partial kontrapretasinya apa, bahkan biayainya alakadarnya yaa kontrapretasinya apa. Jadi jangan sampai semua biaya diseragamkan kontrapretasinya.

Q : Dana yang kak Arif dapatkan pada program YCEE kemarin apakah 35 juta itu over ?, jadi bagaimana kak Arif menyikapinya..

A : Yapss betul banget overrrr parahhh karena 35 juta itu udah di total yang ngasih sponsorship berupa uang. Sisanya kerjasama dalam bentuk percetakan, wifi, sampai bahkan outfit juga ada yang sponsorin di mulai tas, sepatu, sandal, baju dll yang berhubungan dengan outfit deh. Kalo peserta laincmau kepoin ke peserta ycee tahun lalu juga boleh, silakan tanya kak arif pas ke turkinya pake apa? Bawa koper gede sampe engga muat di bagasi? Jawabannya engga! Aku pas kemari study ke turki cuma bawa ransel aja, serius wkwk engga percayakan? Tips n triknya gimana? Aku usahain deh ada yang sponsorin perihal plastik untuk press pakaian gitu lohh,jadi yaa dimanfaatin aja plastik itu buat pakaian kotor satu, pakaian bersih dll dan manfaatnya kerasa banget, jadi minim ruang sehingga bermodalkan ransel yang disponsori itu bisa nampung pakaian sama oleh oleh yang banyak banget.

Kesimpulan



Ada dua pihak yang menjadi peluang memberikan dana sponsor untuk kegiatan kita, yaitu:



Sektor publik, contohnya Dinas Pendidikan, Kemenpora, dan lembaga pemerintahan di bidang kepemudaan dengan datang langsung ke kantornya maupun melalui pengiriman paket.

Perusahaan:
Buat list perusahaan yang akan dituju dan cari Kontak WA nya.
Kerjasama bisa dibicarakan dengan pihak perusahaan tersebut apakah langsung bersedia mentransfer bantuan dana tersebut secara langsung, mengirim paket proposal sponsorship ke alamat perusahaan, atau datang langsung ke perusahaannya tergantung kebijakan.
Carilah perusahaan dan bank yang memiliki bagian CSR.
Kita bisa juga mengajukan ke lembaga non profit seperti Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah dan bahkan kita bisa meminta sponsorship dari platform kitabisa.com an sejenisnya.
Sediakan sarana publikasi untuk memberikan feedback kepada pihak sponsor baik itu melalui publikasi visual, audio atau audio visual.

Perencanaan publikasi produk pemberi sponsor bisa dicantumkan di naskah kontrapretasi di halaman proposal. Perencanaan publikasi ini sebagai bentuk timbal balik dari kita terhadap pihak pemberi dana sponsor.

Berikan laporan setelah kegiatan dan cantumkan semua bukti-bukti kegiatan dan pelaksanaan janji kepada sponsor dan jangan lupa untuk menyertakan bukti seperti foto dari logo mereka di banner, spanduk, dsb.

Proposal sponsor setidaknya bisa memuat konsep 5 W &  1 H. Tuliskan:
Tujuan diselenggarakan acara
Keterangan mengenai acara
Alasan mengapa memerlukan sponsor
Media yang akan dipakai untuk mempromosikan acara
Schedule dan action plan acara
Sertakan contact person dari kegiatan tersebut, yang mengerti dengan baik tentang detail acara tersebut.

Bantuan yang diterima tidak hanya berupa dana uang tunai. Bisa juga berupa produk, misal tas, baju, jasa percetakan, bahkan wifi yg bisa dipakai saat roaming.

Sponsorship Class pun selesai tepat pukul 10 malam sesuai rencana. Akhirnya gue bisa tidur nyenyak dengan segala kisah hari itu. Setelah selesai, gue langsung bikin snap di akun media sosial gue. Ternyata, ada pihak sponsor yang dulu belum membiayai gue buat pergi ke Turki yang pertama, hubungi gue via whatsapp buat nawarin gue ke Turki lagi dengan pembiayaan dari mereka, sebut saja Afitour. Sebuah perusahaan jasa travel haji dan umroh yang dinahkodai Pak Sahrul Gunawan, seorang artis terkenal. Tak hanya itu, 2 bulan selanjutnya gue pun ditawari kembali buat ngisi Sponsorship Class di International Wonderful Education buat ke Jepang yang diinisiasi oleh Lingkar Inspirasi Bangsa. Tak lama berselang, buku berjudul "Empowering Project Youth Future Leader" pun naik cetak dengan ada sebagian pembahasan mengenai sponsorship dari gue di bagian bukunya.









Terima kasih, untuk ayah ibuku, keluarga tercinta yang dalam diamnya selalu memperhatikan langkah dan mendoakanku. Yang bersamanya semakin bertambah ilmu dan menjadi insan yang lebih baik lagi.

Menjadi anak SMA bukan perihal siapa yg nilainya paling tinggi atau menjadi juara umum. Masa-masa di SMA adalah masa yang harus kau jalani dengan versimu sendiri. Mungkin banyak siswa yang memilih berkehidupan di sekolah seperti semudah membalikan telapak tangan. Namun ada juga yang memilih jalan berkelok-kelok. Logikanya seperti ini, jika kamu ingin mencari supir, kamu pilih mereka yang terbiasa dengan jalan lurus, atau ia dari kaum minoritas yang sudah berkali-kali melewati curamnya jalan?
Semua pilihan ada di tanganmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percakapan Pendidikan Karakter antara Guru dan Murid

Seorang ibu adalah pendidik pertama dan terutama anak. Bagaimana mungkin anaknya bisa terdidik, jika ibunya tidak terdidik? RA Kartini 1902 Setiap Malam Jumat, di daerah saya rutin mengadakan pengajian mingguan yang bertempat di sebuah Masjid. Malam Jumat kemari, saya mendapat pengalaman yang sangat luar biasa. Dimana penceramahnya berasal dari pimpinan sebuah pondok pesantren di daerah saya. Masyarakat pun duduk berjejer rapi sambil mendengarkan dengan khusyu apa yang disampaikan penceramah tersebut, tak terkecuali dengan saya. Saya mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan penceramah sambil sesekali mengangguk-ngangguk tanda mengerti. Karena sebelumnya saya pernah belajar di sebuah pondok pesantren. Tepat di samping saya, terdapat seorang pemuda pengurus masjid tersebut. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, seperti ceramah, khotbah, pengajian ibu-ibu, dan lain sebagainya. Pemuda tersebut merupakan seorang santri lulusan pondok pesantren milik sang penceramah.

Semua Berawal dari Gemercik

Semakin banyak gue membaca, semakin kuat pula keinginan untuk menulis, dan berkarya tanpa batas. Teruslah menulis! Tetapi jangan sesekali mencoba untuk membebani diri gue sendiri dengan tulisan-tulisan yang akan gue anggap sangat bagus. Karena saat seorang pemula mulai menulis, gue terkadang membebani diri gue sendiri hanya untuk menulis sesuatu yang dianggap akan sangat menarik untuk dibaca. Oleh karena itu, saat orang-orang tak tertarik akan karya tulis tersebut, terkadang gue berhenti di tengah jalan. Jadilah penulis pemula yang sangat yakin dengan tulisan-tulisan jeleknya, tetapi tetap istiqomah untuk selalu berkarya! Menjadi penulis bukan pilihan gue pada awalnya. Tidak memiliki latar belakang organisasi Karya Ilmiah Remaja sebelumnya, jurnalis kampus, apalagi kuliah di jurusan sastra Indonesia. Memang tak ada kaitannya sama sekali dengan pendidikan di Madrasah Aliyah yang mayoritas pelajaran agama dan umum semata. Bersahabat dengan matematika, fisika, biologi, pramuka, dan

Mahasiswa Sistem Informasi UISI Terpilih Mengikuti Magang Bersertifikat Posisi HR Generalist dan Performance Management System di Hasnur Centre Kalimantan Selatan

Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan program Kemendikbudristek yang memberikan pengalaman selama satu semester kepada mahasiswa dalam mengasah kemampuan dan pengetahuannya di berbagai dunia industri mitra secara langsung, salah satunya mitra Hasnur Centre. Hasnur Centre merupakan  Corporate Social Responsibility  dari Hasnur Group yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Hasnur Centre mengusung konsep  Innovation Learning Internship  dengan memadukan konsep utama antara  On the Job Training  dan  Working Learning Internship . Hasnur Centre mengedepankan proses pembelajaran dan pembekalan persiapan masuk dunia industri secara kolaborasi dan kerjasama lintas posisi dan lintas unit. Pada MSIB  Batch  4, Hasnur Centre membuka 21 posisi dan menerima 192 mahasiswa magang dari 71 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Adapun Arif Muhammad Iqbal dari Sistem Informasi Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) terpilih mengikuti magang bersertifikat di Hasnur Centre posisi